jam 5 subuh, Tola menjemput kami di penginapan Popular Guest House. Perjalanan ke Angkor Wat sekitar 20 menit dengan tuk-tuk. dinginnnn...brrr......
harga tiket masuk angkor wat 162.000 riel atau 40 dollar/2 orang. Angor Wat seperti borobudur, sangat artistik. kami menghabiskan waktu 2 jam menunggu sunrice. Tola membiarkan kami mengelilingi Angkor Wat, sementara dia menunggu di tuk-tuknya. kami bertemu lagi di tempat parkir. kemudian ke restoran di area komplek angkor wat untuk sarapan. kami membeli 2 nasi goreng ayam dan jasmine tea, total 7 dollar/2 orang.
angkor wat |
depan lokasi syuting tomb rider |
salah satu view angkor di pagi hari |
dengan tola |
foto-foto, kami pun melanjutkan perjalanan menuju danau terbesar di asia tenggara. wow...perjalanan dari angkor ke danau cukup jauh 1 jam dengan tuk-tuk.
bangunan pos polisi di kampung terapung |
bersama ela dan anak-anak kampung terapung |
privat sampan, cuma berdua doang..jiahhh |
di tengah danau terluas di asia tenggara |
setelah membagikan buku, kami melanjutkan perjalanan mengelilingi danau. luas sekali, sebenarnya kalau kami punya cukup waktu, kami bisa menikmati matahari terbenam disini, tapi karena masih jam 4 sore, tidak mungkin rasanya menghabiskan waktu ditengah danau bertiga saja di sampan..wew...sampan yang kami tumpangi sangat privat..isinya hanya saya, ista dan Mr, Kan supir sampan plus guidenya..hahaha...sementara sampan lain diisi oleh beberapa orang turis. tapi tak apalah, yang penting bisa menikmari liburan berharga di danau.
Mr, Khan menawarkan saya dan ista untuk mengelilingi lebih dalam hutan bakau, namun kami tidak mau..seremm,,takutnya ada uler gantungan di pohon atau ada buaya wara wiri di dekat sampan kami..hiiii....
okeh, kami kempali ke kampung terapung, kemudian, dan ochh..ternyata di kampung terapung gerimis, semoga saja ketika kembali ke dermaga sudah reda hujannya.
emm,....jam 5 sore, matahari senja mulai terlihat, hujan sudah reda, namun....becekkkk...
terjebak di lumpur |
ista enak, dia pakai sepatu tinggi, jadi tidak terlalu sulit baginya untuk melangkah, sementara saya, harus bekerja keras...semangat....
Tola sudah menunggu kami di ujung jalan, wow...tola, kenapa kamu tidak menjemput kami di depan sampan, dia bilang, tuk-tuk nya tidak bisa melewati lumpur..baiklah,,kami mengerti. tola kemuadian mengajak kami untuk membersihkan kaki di depan gerbang tempat membeli karcis.
setelah itu, kami melanjutkan perjalanan ke kota siem riep.Tola bercerita tentang sejarah kota siem riep. bahasa inggrisnya lumayan bagus dan orangnya sangat bersahabat. tola mengantarkan kami ke KFC, karena kami belum makan, kami pun berpisah di sini. berakhir sudah perjalanan tour sehari bersama tola. bye tola.thanks for everything.
kami memesan nasi, ayam, soup, dan cola seharga 4 dollar/2 orang. wow, murah banget..hahaha..ketika kami sedang makan, ternyata ada ibu-ibu yang menegur kami, dia sangat tertarik karena logat bahasa kami, ternyata ibu ini bekerja di kedutaan thailand dan sedang berlibur di siem riep bersama putrinya. asalnya dari sunda. wow, akhirnya setelah 6 hari berkelana di beberapa negara, kami bertemu orang indonesia juga. ibu ini menyarankan kepada kami untuk selalu mencatat alamat kedutaan indonesia di manapun berada, sebab, ini akan sangat membantu kalau kami mengalami kesulitan.
berpose dengan krityuh dan soun |
setelah makan, kami berjalan menyusuri night market menuju penginapan, tidak banyak yang kami beli sebagai oleh-oleh. harga souvenir di siem riep cukup murah.
kami tiba di penginapan pukul 8 malam, tas kami sudah ditipkan di meja resepsionist penginapan. karena schedule keberangkan ke pnom penh jam 11 malam, maka kami menunggu di lobby hotel. selama 3 jam, saya dan ista dihibur dengan kelucuan krityuh dan soun, mereka ini petugas hotel yang paling ramah. usianya mungkin sebaya kami juga. ista tidak terlalu banyak bercerita, mungkin karena dia sudah capek seharian, maka jadilah saya yang melayani si badut-badut ini. dari mulai bertukar bahasa, menyanyi sampai berpantun.soun cukup terampil berbahasa inggris, jadi saya tidak terlalu sulit berkomunikasi dengan dia, sementara krityuh lebih banyak menggunakan bahasa isyarat. haha..walau begitu waktu 3 jam sangat tidak terasa karena mereka. kami bertukar FB dan alamat email.
okeh, bus malam sudah menjemput kami menuju pnom penh. bye-bye siem riep...sleeper bus..pertama kali nya saya naik bus yang bisa tidur meluruskan badan..wow...seru...kami harus membuka alas kaki dan menaruhnya di dalam plastik untuk masuk ke dalam bus, kemudian langsung mengambil posisi tidur. sudah dilengakapi dengan bantal dan selimut. walau pun sempit-sempitan tapi tetap nyaman, sesuai dengan harga 9 dollar/orang. saya dan ista kebagian tempat bersebelahan di lantai bawah.
to be continue..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar